Inilah jenis-jenis Narkotika yang harus Anda ketahui, waspadai dan jauhi.
SHABU (Ubas, Sabu, SS, Ice, Kristal, Mecin)
Nama asli dari Shabu adalah Methamphetamine, yang berbentuk kristal seperti gula. Disebut juga dengan julukan Ice karena berbentuk kristal, tidak mempunyai warna maupun bau.
SHABU (Ubas, Sabu, SS, Ice, Kristal, Mecin)
Nama asli dari Shabu adalah Methamphetamine, yang berbentuk kristal seperti gula. Disebut juga dengan julukan Ice karena berbentuk kristal, tidak mempunyai warna maupun bau.
Cara
mengkonsumsi shabu adalah dengan membakarnya di atas sebuah Aluminium Foil sehingga mengalir dari
ujung yang satu ke ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup
dengan sebuah bong (sejenis pipa yang dalamnya berisi air).
Air
bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu
melewati air tersebut. Cara mengkonsumsi shabu bisa dengan cara dihisap,
dihirup, disuntikkan, atau ditelan.
OPIUM (Papaver
Somniferum; Candu)
Opium
berasal dari bunga Papaver Somniferum yang sudah ditemukan sejak tahun 2000
SM di Samaria. Bunga ini tumbuh subur di dataran tinggi di atas ketinggian 500
meter dari atas permukaan laut. Penyebarannya meliputi India, Cina, dan
wilayah-wilayah Asia lainnya. Paling sedikit terdapat 20 alkoloid yang dapat
diambil dari opium.
Ada
dua golongan Opium dengan akibat yang berbeda. Yang pertama Alkoloid
Phenanthrene, contohnya Morfin dan Codein yang banyak digunakan sebagai
analgesik dan penenang batuk.
Jenis
kedua adalah Alkoloid Isoguinoline seperti Papaverin (relaksan
usus) dan Noscapine (penenang batuk) yang tidak berpengaruh terhadap
sistem syaraf pusat. Jenis yang banyak disalahgunakan adalah jenis opium Alkoloid
Phenanthrene.
MORFIN (Morphine)
Morfin
adalah hasil olahan dari opium atau
candu mentah dan merupaka Alkaloida yang terdapat dalam Opium berupa serbuk
putih. Konsumsi morfin biasanya dilakukan dengan cara dihisap atau disuntikkan.
Karena Morfin tergolong dalam jenis depresan, maka ia bekerja dengan cara
menekan susunan syaraf pusat, menyebabkan turunnya aktifitas Neuron, pusing, perubahan perasaan dan
kesadaran berkalut. Konsumsi morfin secara kontinyu memiliki resiko tinggi
berujung kematian.
Berikut
ciri-ciri fisik gejala putus zat yang disebabkan oleh Morfin :
1.
Pilek-pilek sampai bersin
2.
Suhu badan meningkat tajam
3.
Mual
4.
Muntah
5.
Diare dan
6.
Insomnia
Jika
Morfin tidak diberikan akan menyebabkan perasaan sakit secara fisik diantaranya
rasa sakit dan pegal otot di punggung, kaki, sampai di seluruh tubuh yang
disertai dengan rasa gelisah, kejang-kejang kecil, dan lemas. Gejala dapat
ditemui dalam waktu 6-8 jam, dengan puncak gejala yang akan terjadi pada hari
ke-2 atau hari ke-3. Lamanya rasa sakit fisik akan keadaan putus zat ini
biasanya berlangsung antara 7-10 hari.
OPIOIDA (Opioid;
Opiat)
Nama
sekelompok zat yang berasal dari tumbuhan Papaver Somniforum (popi)
yang merupakan sumber utama dari narkotika non sintesis. Golongan Narkotika
alamiah semi sintetik atau sintetik yang mempunyai khasiat farmakologi
mengurangi atau mematikan rasa nyeri (analgesik).
Opioda
juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivasi dari Opium dan
narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari
opium.
Opioda
alami lain, atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah Heroin (Diacethylmorphine),
Kodein (3-Methoxymorphine), dan Dilaudid (Hydromorphine).
HEROIN (Diacetil Morfin;
Smack; Dope; Horse; Putauw; PT)
Merupakan
jenis Opioda semi sintetik berupa serbuk putih, butiran, cairan dan berasa
pahit. Cara
pemakaian heroin bisa dilakukan dengan berbagai cara :
- Dragon, dengan cara dihisap dengan bibir melalui gulungan kertas atau plastik di atas aluminium foil yang dipanaskan.
- Sniffing, dengan cara dihirup melalui lubang hidung.
- Puff, dengan cara dimasukkan ke dalam rokok tembakau.
- Injection atau suntikan.
Seseorang
yang mengkonsumsi Heroin akan menunjukkan gejala-gejala seperti :
- Tenang
- Sedikit Apatis
- Euforia
- Berkurangnya tingkat kesadaran
- Mual, Muntah
- Bicara Cadel
Pemakaian Heroin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian. Semoga berguna.
Writer: Sumadi Arsyah / Dbs
Writer: Sumadi Arsyah / Dbs