November 13, 2013

Hati-Hati Makan Jamur Tahi Sapi (Psilocybe Cubensis)

Psilocybe Cubensis | Image: bioweb.uwlax.edu
IndoDrugs - Ternyata, jamur tahi sapi termasuk dalam Genus Psilocybe yang bisa menyebabkan halusinogen (halusinasi) bahkan bisa mematikan.

Jamur tahi sapi atau Psilocybe Cubensis dapat ditemukan di seluruh Amerika Selatan, Asia (termasuk Indonesia), Eropa dan bagian Australia.


Secara etimologi, psilocybin berasal dari bahasa Yunani, psilo yang artinya botak, dan cybe yang artinya kepala. Penamaan ini dibuat karena beragam varietas mushroom golongan genus psilocybe, karena memiliki satu kesamaan pada bentuk kepalanya. (lihat gambar)


Nah, di beberapa daerah di Indonesia, jamur ini dapat ditemukan dengan mudah bahkan dibeberapa daerah dijual bebas. Misalnya ketika Anda berjalan-jalan ke Bali, akan sangat mudah menemukannya di warung/toko bertuliskan "Udin’s Mushroom". 


Di warung tersebut, Mushroom tersebut dijual bebas dengan harga per bungkus berkisar antara Rp. 10.000,- s/d 15.000,-  kalau sedang musiman. Bila diluar musiman, harganya bisa mencapai Rp. 60.000,- s/d 70.000 per bungkus.


Di provinsi Aceh, jamur tahi sapi atau Psilocybe Cubensis disebut dengan "Jamur e'k Leumo atau Kulat e'k Leumo". Jamur ini tumbuh subur di alam bebas dan hampir merata di seluruh kabupaten/kota di provinsi Aceh.


Kulat e'k leumoh atau jamur tahi sapi (psilocybe cubensis) merupakan sejenis jamur yang tumbuh dan hidup diatas permukaan kotoran hewan, seperti sapi, kerbau, banteng dan lain-lain. Jamur ini dapat tumbuh subur pada iklim manapun, baik di pegunungan maupun di pinggir pantai. Bisa disebut hidup dalam iklim apa saja.


Anda harus hati-hati mengkonsumsi jamur tahi sapi ternak. Seperti yang kita sebutkan diatas, didalam jamur dahi terna (Psilocybe Cubensis), mengandung Psilosibina dan Psilosina yang termasuk ke dalam Psikotropika golongan I. Efek penggunaan jamur ini sama dengan efek menggunakan Psikotropika jenis heroin atau LSD. 


Karena tumbuh diatas kotoran sapi, jamur ini sangat menjijikkan. Namun bagi sebagian orang, jamur dahi ternak ini sangat menggemarinya, karena bisa membuat seseorang terhalusinasi (halusinogen). 


Efek bagi seseorang yang mengkonsumsi jamur kotoran sapi selain dapat terhalusinasi, juga mengalami euforia, dan bisa mengalami kesedihan yang berlebihan. Pada indra perasa, terutama kulit dan lidah akan menjadi lebih sensitif. 

Seseorang yang sedang dalam pengaruh jamur dahi sapi, penggunanya akan menjadi lebih individual dan asyik dengan dunianya sendiri. Jarang mau bersosialisasi dengan masyarakat.

Pusat Kendali dan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang berpusat di Amerika, menilai Psilocybe ini kurang beracun dibanding Aspirin dan Kafein. Karena dalam Psilocybin tidak mengakibatkan ketagihan dan bukan termasuk golongan Psychoactive, melainkan Psychedelic. Anda dapat membaca Perbedaan antara Psychedelic dengan Psychoactive).

Tetapi efek intoksikasi dari Mushroom yang mengandung Psilocybin berlangsung antara dua sampai tujuh jam tergantung dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan. 



Image : www.wikipedia.org
Dan pada umumnya, onset dari Magic Mushroom di dalam tubuh manusia berkisar antara 10-40 menit ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan berkisar antara 20-60 menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan tubuh akan kembali normal setelah 6-8 jam. Efek dari mengkonsumsi jamur dahi, akan terasa selama 4 jam sampai 8 jam. 

Walaupun penggunanya mengalami halusinasi, tetapi penggunanya masih sadar. Yang menjadi masalah, pengguna akan sulit mengontrol pikiran dan imajinasinya. Setelah efek jamur habis, penggunanya akan merasa sangat lelah.


Beberapa efek khas dari Magic Mushroom ini, yaitu: (1) Distorsi visual dan perubahan persepsi terhadap ruang atau waktu, (2) Senyum dan tawa yang tidak bisa dikontrol, (3) Sensitivitas yang meningkat pada indra peraba, pengecap dan pendengaran, (4) Halusinasi pendengaran, dan (5) Berbicara yang tak tentu arah dan kesulitan dalam fokus untuk menjelaskan sesuatu

Di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki pendapat yang berlainan dengan pendapat PBB melaui INCB (International Narcotics Control Board) maupun Komisi Kesehatan Uni Eropa


Menurut INCB, Magic Mushroom termasuk bahan Psikotropika. Sedangkan di Indonesia Magic Mushroom digolongkan ke dalam zat adiktif sama halnya dengan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang menyebabkan kecanduan.


Walaupun terjadi perbedaan persepsi tersebut, yang pasti jamur ini harus dihindari penyalahgunaannya karena tetap mempunyai efek Psikotropik dan tidak baik untuk kesehatan. Selanjutnya, Krokodil Drugs yang Mematikan

Writer: Sumadi Arsyah

Artikel Terkait