August 23, 2013

Ciri - Ciri Orang Pengisap Shabu


IndoDrugs -  Sebelum kita membaca ciri - ciri orang penghisab shabu, sejenak kita ulang kaji tentang kondisi kekinian penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia.

Data hasil penelitian BNN (Badan Narkotika Nasional) menyebutkan bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah merasuk ke semua pelosok Nusantara, dari hilir hingga kehulu, dari kota hingga kepelosok desa.

Angka hasil penelitian BNN pada tahun 2008 menyebutkan bahwa 1,99 persen penduduk Indonesia telah menyalahgunakan Narkoba, dan pada tahun 2015 angka Prevelensi penyalahguna narkoba diprediksikan melonjak atau naik.

Slogan-slogan tentang jauhi narkoba baik disekolah-sekolah, kampus-kampus, instansi swasta dan instansi pemerintah sudah banyak dilakukan. Tentunya, itu belumlah cukup. Dibutuhkan strategi-strategi yang jitu. Salah satu strategi yang bisa ditempuh adalah "edukasi narkoba" harus ada sisipan dalam mata pelajaran pendidikan, terutama pada lembaga pendidikan dasar dan menengah. 

Dengan masuknya "edukasi narkoba" dalam buku pelajaran, sehingga sejak dini mereka sudah tahu, paham dan mengerti kenapa narkoba itu harus dimusuhi dan di jauhi.

Shabu menurut Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, digolongkan sebagai Narkotika Golongan I.

Kelihatannya shabu-shabu memang sengaja disiapkan oleh kekuatan sindikat narkoba jaringan mafia internasional. Salah satu adalah narkotika jenis shabu berbentuk kristal. Bubuk shabu kristal tersebut, selain sedang "tren" juga sangat mudah didapat dan mudah juga untuk dipakai. Karena, pemakainya tidak pernah sakauw atau merasa kesakitan saat ketagihan (nagih).

Tetapi yang perlu kita ketahui adalah shabu bubuk kristal sangat jahat. Seseorang yang menggunakannya langsung merusak otak, terutama otak yang mengendalikan pernafasan. Suatu saat pecandu akan mengeluh sakit asma (sesak nafas) dan lama-lama kalau tetap memakai shabu-shabu akan meninggal begitu saja karena kehabisan nafas, karena syaraf otak yang mengendalikan pernafasan sudah tidak berfungsi, dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas. 

Cara memakai shabu kristal sangat mudah dilakukan yaitu hanya dengan cara membakar lalu dihisap dengan alat khusus yang sering disebut Bong. Tetapi anak-anak remaja kita pandai sekali sekarang, mereka membuat alat penghisab khusus dari botol apa saja. Ada juga yang menghisap dengan mediator air, bambu kecil, dan lain-lain. Setelah kita mengetahaui caranya, jangan happy dengan Sabu karena sangat berbahaya.

Ciri - ciri orang habis pakai shabu-shabu:

Mata bendul ada garis hitam, Badan terasa panas terbakar, sehingga minum terus menerus, dan ke-mana2 selalu membawa botol aqua. Kuat tidak makan dan tidak tidur sampai ber-hari2, ngomong terus tapi suaranya jelas. Bersemangat, gariah seks meningkat, paranoid, tidak bisa diam/tenang, susah makan, dan tidak bisa tidur.

Pernah dicoba betapa ganasnya kristal ini, ambil daging mentah dan taruh kristal ini diatasnya dan kristal ini bisa menembus masuk kedalam daging ini, bayangkan kristal seperti ini dimasukkan kedalam tubuh.

Nah, bagi pembaca jika melihat ciri - ciri orang seperti diatas. Segera laporkan kepada pihak terkait, kalau dia sebagai korban akan mendapatkan rehabilitasi. Dan jika dia sebagai pengedar dan bandar akan di hukum sesuai dengan UU yang berlaku.

Akibat menghisab shabu - shabu:

Merusak organ-organ tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang mati karena sesak nafas, dan tiba-tiba berhenti bernafas karena syaraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga nafasnya putus/berhenti, dan mati. Paranoid, otak susah dipakai berpikir dan hilang konsentrasi serta tidak mau makan.

Rasa gembira atau euforia, rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kewaspadaan meningkat, denyut jantung cepat, pupil mata melebar, tekanan darah meningkat, berkeringat/rasa dingin, mual/muntah, (dalam waktu 1 jam setelah pemakai gelisah).

Kemudian terjadi delirium/kesadaran berubah (pemakai baru, lama, dosis tinggi), perasaan dikejar-kejar, perasaan dibicarakan orang, agresif dan sifat bermusuhan, rasa gelisah, tak bisa diam, (dalam waktu 24 jam). Gangguan irama detak jantung, perdarahan otak, terjadi hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal.

Sebagai penutup catatan ini, bersama kita melepaskan setiap diri kita, keluarga kita dan saudara-saudara kita dari penjajan Narkoba. Semoga berguna. Say No To Drugs

Writer; Sumadi Arsyah

Artikel Terkait