October 25, 2014

Bila Kekasih Seorang Pecandu Narkoba

Pria yang menjadi pecandu narkoba rasanya tidak akan termasuk dalam tipe pria yang disukai kaum hawa. Apalagi masuk dalam kriteria menantu idaman. Tetapi bagaimana jika Anda baru mencurigai kekasih memakai narkoba di setelah hubungan berjalan sekian lama?
Pria yang menjadi pecandu narkoba rasanya tidak akan termasuk dalam tipe pria yang disukai kaum hawa. Apalagi masuk dalam kriteria menantu idaman. Tetapi bagaimana jika Anda baru mencurigai kekasih memakai narkoba di setelah hubungan berjalan sekian lama?

Ika (25), sudah dua tahun menjalin hubungan dengan Hendra (29). Pada awalnya tidak ada yang mencurigakan dari sikap Hendra, tapi lama-kelamaan Ika melihat tubuh Hendra makin kurus. Pria yang berprofesi sebagai manajer sebuah kafe itu juga tampak loyo, tak bersemangat. Ika mencurigai kekasihnya itu memakai narkoba, terlebih belakangan ini Hendra terlihat akrab dengan sahabatnya yang baru lepas dari pusat rehabilitasi narkoba.

Setiap individu berhak mengetahui kondisi kekasih apa adanya. Keraguan dan kecurigaan yang dialami Ika sangat rentan menimbulkan perpecahan. Itu sebabnya, daripada memvonis kekasih seorang pecandu, Ika perlu jujur dan terbuka mengungkapkan keraguannya.

A.Kasandra Putranto, seorang psikolog dari Kasandra Persona Prawacana, mengatakan, banyak tanda-tanda penyalah guna narkoba yang tidak semata-mata kurus dan kehilangan gairah saja, tergantung zat yang dikonsumsi.

Model kurus dan kehilangan semangat, jelas Kasandra, biasanya model downers, yakni pengguna heroin, atau putaw. Sedangkan model uppers, memiliki ciri energik, aktif, dan tak bisa diam. Jenis narkoba yang digunakannya adalah shabu-shabu atau ekstasi. Sedangkan model kurus tapi doyan makan dan suka melamun biasanya model halusinogen alias pengguna ganja atau hasish.

Baca: Hidup itu Indah.

"Jika sudah curiga, Anda perlu menanyakannya. Tapi umumnya mereka akan menyangkal dan kalau pun mengaku mereka akan tetap berbohong atas perilaku adiksinya," papar Kasandra.

Bila kecurigaan Anda benar adanya, terimalah kenyataan apa adanya. "Sikap yang tepat adalah memberi kesempatan dan dorongan agar kekasih mau mengikuti rehabilitasi," ujar Kasandra. Bahkan bila perlu Anda juga bisa ikut mendampingi kekasih selama ia menjalani terapi dan rehabilitasi.

Tetapi, Kasandra menyarankan agar Anda menentukan sendiri berapa lama Anda akan memberinya kesempatan. "Bila memang tidak ada perubahan sebaiknya Anda juga berpikir tentang diri sendiri," katanya. Bila kekasih lebih suka berada dalam jeratan narkoba, berarti ia sudah sedemikian egoisnya, lebih memikirkan diri sendiri daripada Anda dan masa depannya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon