Sosok yang tampil di Google Doodle hari adalah Jonas Salk, seorang peneliti medis yang mengembangkan vaksin polio yang aman digunakan oleh anak-anak. Karena karyanya yang luar biasa, ia dijuluki bapak penyelamat anak-anak dari serangan virus polio yang mematikan. Karena virus ini telah membunuh anak-anak lebih dari penyakit menular lainnya.
Sejarah Virus Polio
Poliomyelitis berasal dari kata Yunani, polio berarti abu-abu, yang myelon yang bersifat saraf perifer, sering juga disebut paralis infatil. Poliomielitis atau sering disebut polio.
Sekola Dasar Jonas Salk/Image: www.newson6.com |
Sejarah penyakit ini diketahui dengan ditemukannya gambaran seorang anak yang berjalan dengan tongkat dimana sebalah kiri mengecil pada lukisan artefak Mesir Kuno tahun 1403-1365 sebelum masehi.
Virus polio ini pada awal mulanya ditemukan oleh Heine Medin pada tahun 1840. Virus polio, termasuk dalam familia Picornaviridae dan merupakan penyebab penyakit poliomielitis.
Penyakit polio menjadi terus meningkat dan rata-rata orang yang menderita penyakit polio meninggal, sehingga jumlah kematian meningkat akibat penyakit ini. Penyakit polio menyebar luas di Amerika Serikat tahun 1952, dengan penderita 20,000 orang yang terkena penyakit ini (Miller, N.Z, 2004).
Vaksin polio pertama kali dikembangkan oleh Jonas Salk pada tahun 1955 dan Albert Sabin pada tahun 1962. Sejak saat itu, jumlah kasus polio menurun tajam. Saat ini upaya imunisasi di banyak negara dibantu oleh Rotary International UNICEF dan WHO untuk mempercepat eradikasi global polio.
Virus ini merupakan salah satu penyakit yang banyak berjangkit di hampir semua negara di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Di Indonesia sendiri penyakit ini mewabah terakhir kali di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1957.
Siapa Jonas Salk?
Jonas Salk ialah seorang Dokter peneliti medis dan virolog berkebangsaan Amerika Serikat. Jonas Salk dikenal melalui penemuan dan pengembangan vaksin polio pertama yang aman dan efektif.
Jonas lahir di kota New York, 28 Oktober 1914, 100 tahun yang lalu. Orang tuanya adalah imigran asal Yahudi Rusia. Meskipun mereka tidak begitu terdidik secara formal, namun mereka ingin melihat putera-puteri mereka sukses.
Ketika menempuh sekolah medis di Universitas New York, Jonas keluar dari perkumpulan kawan sebayanya bukan hanya karena keunggulan akademisnya, tetapi lebih kepada keinginannya untuk melakukan penelitian medis, dan bukan untuk menjadi seorang dokter praktik.
Hingga 1955, ketika vaksin Salk diperkenalkan, polio dipandang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang paling menakutkan di Amerika Serikat setelah perang. Wabah tahunan selalu saja memburuk dan korbannya adalah anak-anak.
Pada tahun 1952, dilaporkan bahwa polio menjadi penyakit yang cukup membunuh dibandingkan dengan penyakit menular lainnya, dengan lebih dari 300.000 kasus dan 58.000 kematian, sebagian besar anak-anak.
Pengujian-pengujian lapangan yang dilakukan Jonas Salk melibatkan 20.000 dokter praktis dan petugas kesehatan masyarakat, 64.000 pegawai sekolah, dan 220.000 sukarelawan.
Dia kemudian menunjukkan rasa cinta kasihnya kepada masyarakat dengan menolak untuk mematenkan vaksin semata-mata demi keuntungan pribadinya, sebab dia berharap untuk melihat vaksin ini dapat diperbanyak secepat, seluas, dan sebanyak mungkin dan proses pematenan hanyalah akan menunda percepatan ini.
Ketika ditanyakan tentang siapa yang memiliki paten ini, Salk menjawab: “Tidak ada paten. Dapatkah kalian mematenkan matahari?” Seperti ditulis, sidomi.com
Pada 1963, dia mendirikan Institut Salk untuk Pengkajian Biologi di La Jolla, yang kini menjadi pusat penelitian medis dan sains. Dia senantiasa melakukan penelitian dan menerbitkan buku, termasuk di antaranya Man Unfolding (1972), The Survival of the Wisest (1973), World Population and Human Values: A New Reality (1981), dan Anatomy of Reality (1983).
Tahun-tahun terakhir Dr. Salk dihabiskan untuk upaya pencarian vaksin yang mampu menangkal HIV. Jonas Salk meninggal tanggal 23 Juni 1995 pada umur 80 tahun.
EmoticonEmoticon