IndoDrugs - Narkotika memiliki 3 sifat khas jahat yang dapat membelenggu pemakaiannya menjadi budak. Tiga sifat jahat khas narkotika yang sangat berbahaya adalah habitual, adiktif dan toleran.
Adiktif adalah sifat narkotika yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Penghentian atau pengurangan pemakaian narkotika akan menimbulkan “efek putus zat” atau withdrawal effect, yaitu perasaan sakit luar biasa atau dalam Bahasa gaul disebut sakau (sakit karena kau, narkotika).
Jadi, narkotika itu unik. Bila pemakaian dihentika mendadak sekaligus, badan bukannya langsung menjadi sehat, melainkan malah menjadi sakit luar biasa. Rasa nyaman dan sehat baru akan dating setelah sakaw berlalu atau bila yang bersangkutan kembali memakai narkotika.
Rasa sakit untuk setiap jenis narkotika berbeda-beda. Perasaan sakit yang paling berat dan menyiksa adalah sakaw akibat putus putaw dan shabu.
Beratnya rasa sakit itu tidak dapat dihilangkan dengan pemberian obat antisakit apa pun atau narkotika apa un, kecuali narkotika yang telah atau yang sedang digunakan. “Sakaw shabu hanya dapat hilang bila mengkonsumsi shabu”. “Sakaw putaw hanya dapat hilang bila diberi putaw”.
Penderitaan sakaw yang mengalami rasa sakit luar biasa itu biasanya mengatasi rasa sakitnya melalui 2 cara:
Kembali mengonsumsi jenis narkotika yang sama. Orang semacam ini seterusnya akan menjadi budak yang patuh, pecandu yang setia selamanya. Orang seperti ini disebut junkies, pemadat, atau pecandu. Bila sedang memakai narkotika, orang tersebut tampak normal. Namun, bila sedang tidak memakai, ia justru tampak tidak normal, lesu, gelisah, tidak fit dan tidak pecaya diri.
Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak tahan rasa sakit, orang tersebut akhirnya mencari jalan pintas, yaitu bunuh diri. Cara bunuh diri yang paling sering adalah:
Jadi, narkotika itu unik. Bila pemakaian dihentika mendadak sekaligus, badan bukannya langsung menjadi sehat, melainkan malah menjadi sakit luar biasa. Rasa nyaman dan sehat baru akan dating setelah sakaw berlalu atau bila yang bersangkutan kembali memakai narkotika.
Rasa sakit untuk setiap jenis narkotika berbeda-beda. Perasaan sakit yang paling berat dan menyiksa adalah sakaw akibat putus putaw dan shabu.
Beratnya rasa sakit itu tidak dapat dihilangkan dengan pemberian obat antisakit apa pun atau narkotika apa un, kecuali narkotika yang telah atau yang sedang digunakan. “Sakaw shabu hanya dapat hilang bila mengkonsumsi shabu”. “Sakaw putaw hanya dapat hilang bila diberi putaw”.
Penderitaan sakaw yang mengalami rasa sakit luar biasa itu biasanya mengatasi rasa sakitnya melalui 2 cara:
Kembali mengonsumsi jenis narkotika yang sama. Orang semacam ini seterusnya akan menjadi budak yang patuh, pecandu yang setia selamanya. Orang seperti ini disebut junkies, pemadat, atau pecandu. Bila sedang memakai narkotika, orang tersebut tampak normal. Namun, bila sedang tidak memakai, ia justru tampak tidak normal, lesu, gelisah, tidak fit dan tidak pecaya diri.
Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak tahan rasa sakit, orang tersebut akhirnya mencari jalan pintas, yaitu bunuh diri. Cara bunuh diri yang paling sering adalah:
- Menyuntikkan kembali narkotika ke dalam badannya dengan dosis yang sangat besar sehingga ia mengalami overdosis (OD) dan meninggal dunia dengan jarum masih menancap di badan.
- Melompat dari gedung bertingkat tinggi.
- Menabrak kendaraan
- Membenturkan kepala ke tembok.
Sakaw tidak hanya terjadi karena penghentian pemakaian narkotika, tetapi juga karena pengurangan dosis pemakaian. Bila sudah terbiasa dengan dosis 0,1 gram, kemudian dikurangi, misalnya 0,05 gram, yang bersangkutan akan mengalami sakaw.
Disadur dari buku Petunjuk Teknis Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Lembaga/Instansi.
Disadur dari buku Petunjuk Teknis Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Lembaga/Instansi.
EmoticonEmoticon