June 18, 2013

Kiat Bercerai Dengan Rokok

Bagi pecandu, Merokok adalah obat mujarab untuk membunuh kesepian dan kecanduan, sebaliknya bagi sebagian orang dianggap membawa mudarat yang lebih besar daripada manfaat.

Dan untuk pemerintah lain ceritanya karena bermanfaat sebagai sebagai sumber pemasukan pajak yang sangat tinggi.

Di beberapa negara maju survei membuktikan jumlah korban "perokok primer dan sekunder" setiap tahun meningkat yang merugikan karena uang para pembayar pajak 'tax payers money' sebagian digunakan untuk biaya pengobatan penyakit yang diderita akibat rokok.

Para pembayar pajak merasa 'ketiban getah' dari ulah perokok. Mengapa orang lain yang merokok tapi biaya pengobatan mesti ditanggung pula oleh mereka?

Mengingat slogan tersebut diatas, Pemerintah jelas malu-malu kucing mengakui bahwa merokok akan membawa mudarat lebih besar daripada manfaat.

Tingkatan kecanduan rokok berbeda-beda. Tingkat biasa-biasa saja yang mengaku merokok cuma perbuatan iseng saja, entah benar atau tidak.

Tingkat berikutnya adalah merokok sebagai kebutuhan dan akan merasa pusing bila tidak menemukan rokok. Tingkat stadium lanjut adalah perokok yang harus menghisap rokok dan stadium inilah yang paling berbahaya atau paling
merugikan.

Pada stadium ini, perokok rata-rata sudah sangat sukar untuk meninggalkan kebiasaan buruk ini. Memang merokok adakalanya dianggap sebagai penambah percaya diri dan dapat menambah keren penampilan (benar atau tidak sampai saat ini belu dapat dibuktikan).

Ada pula perokok yang mengakui bisa dan mampu berhenti merokok serta merta tanpa stress.

Saya adalah mantan perokok berat. Saya mengenal rokok ketika masih SMP tahun 1970 an dan berlangsung sampai 17 Pebruari 1985.

Dan saya pernah mengalami stadium lanjut dalam merokok yang membuat saya sangat tersiksa lahir batin dimana saya menghabiskan rokok rata-rata 4-5 bungkus dalam 1 hari.

Didorong oleh keinginan berbagi rasa dengan sesama, saya ingin berbagi pengalaman mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca yang tertarik.

Metode yang akhirnya menyelamatkan saya dari rokok sangat sederhana dan tidak memerlukan biaya sama sekali. Bahkan secara ekonomis sangat membantu karena jumlah rokok yang dihisap akan berkurang setiap hari.

Yang penting diingat modal awal hanyalah niat untuk melepaskan diri dari cengkraman rokok. Langkah-langkah yang harus dijalani adalah:

  • Siapkan mental bahwa anda bertekad untuk behenti merokok.
  • Awali dengan menghindarkan atau menghentikan minum kopi dan diganti dengan teh manis atau permen. Paling baik adalah minum air putih beberapa gelas setiap kali anda bangun pagi.
  • Selanjutnya ikuti jadwal sebgai berikut
  • Anda boleh merokok setiap hari dengan pengaturan sbb.:
  1. Tanggal 01 s/d 07 merokok pada/setelah pukul 10 pagi
  2. Tanggal 08 s/d 14 merokok pada/setelah pukul 12 (makan siang)
  3. Tanggal 15 s/d 21 merokok pada/setelah pukul 15 sore
  4. Tanggal 22 s/d 28 merokok pada/setelah pukul 17 sore
  5. Tanggal 29 s/d 03 merokok pada/setelah pukul 20 (makan malam)
Setlah jadwal tersebut rutin dilaksanakan, cobalah merokok diluar jadwal tersebut. Anda akan merasakan pahitnya asap rokok dan aroma yang akan membuat anda benci rokok.

Bila godaan untuk merokok masih mengganggu cobalah alihkan perhatian anda dengan mengikuti olah raga ringan dan biasakan minum air mineral.

Bila program ini sudah anda jalankan, jangan senang dulu. Ancaman yang paling besar datangnya dari teman-teman yang kebetulan perokok dan biasanya akan menawarkan rokok kepada anda.

Bila masa transisi (1 minggu) sudah dapat anda lalui, maka dengan selamat anda telah berhasil mendapatkan keaggotaan Non Smoker Society, seperti saya. Tidur lebih nyenyak, bekerja lebih semangat, dan hidup terasa lebih bergairah dan sehat.

Selamat mencoba, semoga berhasil.

*Penulis adalah Mantan perokok berat yang berhenti total sejak 17 Februari 1985 setelah mengikuti program di atas.



Sumber: Detik.com

Artikel Terkait