IndoDrugs - Berita penangkapan sekomplotan sindikat narkoba yang mencampurkan ganja dalam kue menyita perhatian masyarakat, khususnya para orang tua. Tidak sedikit para orang tua yang sangat khawatir jajanan anak-anaknya bercampur dengan racun nan berbahaya. Dengan merebaknya kasus ini, orang tua perketat awasi jajanan sang buah hati.
Bukti kuat sudah mencuat, di sebuah daerah di Jakarta, seorang anak tak sadarkan diri selama dua hari usai mengonsumsi kue berisi narkoba. Dari sinilah, pihak BNN terus bergerak untuk memburu para pelaku yang telah mengusik rasa tenang para orang tua. Hasilnya, BNN bisa membekuk seluruh pelaku yang memproduksi dan mengedarkan kue isi ganja ini pada Jumat (10/4) lalu.
SAY NO TO DRUS..!
Seperti dikutip dari pemberitaan media cetak, beberapa orang tua khususnya sang ibu mengaku resah dengan beredarnya kue-kue atau cokelat yang mengandung ganja. Mereka kini mengaku lebih berhati-hati untuk membeli makanan secara online, dan mengawasi jajanan sang anak yang biasa dikonsumsi baik di sekolah maupun di rumah.
Seorang ibu bahkan kini tidak membiarkan anak-anaknya membeli jajanan sembarangan karena takut ada campuran narkoba dalam makanan atau cemilan anak-anaknya.
Sebelum merebaknya kue brownies berisi ganja, para orang tua juga pada beberapa tahun lalu sempat dibuat deg-degan dengan maraknya permen berisi narkoba. Kini, ancaman itu datang lagi melalui kue berisi ganja.
Belajar dari kasus ini, tentu masyarakat harus semakin melek dan peduli bahwa narkoba mengintai dari segala penjuru. Sindikat terus memodifikasi modus operandinya dalam upaya melemahkan generasi bangsa. Narkoba diekstrak dan dikombinasikan dengan bahan makanan mungkin hanya satu dari ribuan tipu muslihat sindikat narkoba untuk menghancurkan bangsa.
Kini hal penting yang harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat adalah peka terhadap isu-isu yang bergulir khususnya terkait tentang narkoba. Para orang tua juga dituntut agar lebih melek dengan perkembangan media sosial yang bergerak sangat cepat dan masif.
Patut jadi bahan perhatian, kasus peredaran kue isi ganja terjadi melalui dunia maya dan media sosial. Pemerintah kini tak boleh hanya fokus dengan mencari situs-situs radikal yang mengarah pada tindakan teror akan tetapi juga harus dapat melacak situs yang menunjukkan kecenderungan mendukung penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Seorang ibu bahkan kini tidak membiarkan anak-anaknya membeli jajanan sembarangan karena takut ada campuran narkoba dalam makanan atau cemilan anak-anaknya.
Sebelum merebaknya kue brownies berisi ganja, para orang tua juga pada beberapa tahun lalu sempat dibuat deg-degan dengan maraknya permen berisi narkoba. Kini, ancaman itu datang lagi melalui kue berisi ganja.
Belajar dari kasus ini, tentu masyarakat harus semakin melek dan peduli bahwa narkoba mengintai dari segala penjuru. Sindikat terus memodifikasi modus operandinya dalam upaya melemahkan generasi bangsa. Narkoba diekstrak dan dikombinasikan dengan bahan makanan mungkin hanya satu dari ribuan tipu muslihat sindikat narkoba untuk menghancurkan bangsa.
Kini hal penting yang harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat adalah peka terhadap isu-isu yang bergulir khususnya terkait tentang narkoba. Para orang tua juga dituntut agar lebih melek dengan perkembangan media sosial yang bergerak sangat cepat dan masif.
Patut jadi bahan perhatian, kasus peredaran kue isi ganja terjadi melalui dunia maya dan media sosial. Pemerintah kini tak boleh hanya fokus dengan mencari situs-situs radikal yang mengarah pada tindakan teror akan tetapi juga harus dapat melacak situs yang menunjukkan kecenderungan mendukung penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Situs tokohemp.com bisa jadi hanya salah satu dari sekian banyak situs yang menjadi media dalam menyuburkan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Jika situs lainnya tak terbongkar, dikhawatirkan akan terus memberikan dampak pengaruh pada generasi muda hingga membuat anak muda salah orientasi. (BNN)
EmoticonEmoticon