Saat ini potret penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika masih dalam kondisi yang belum membahagiakan kita semua. Dimana, jumlah angka prevalensi penyalahguna narkoba semakin meningkat dari tahun ke tahun, penggunanya tidak hanya menyasar pada tingkat remaja dan orang dewasa, tapi sudah merambah sampai sekolah dasar.
Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan bersama Penegak Hukum lainnya terus mengungkap dan menangkap para pengedar maupun bandar narkoba. Hasil penengakan hukum tersebut, setiap hari bisa kita baca baik di media cetak, online maupun elektronik. Namun kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba seperti tak pernah berhenti.
Berbeda dengan orang zaman dulu. Dimana, nilai-nilai kearifan lokal, budaya dan adat-istiadat selalu terpelihara sehingga menjadi perekat hidup dalam bermasyarakat dan menjadi media kontrol sosial yang tinggi pada lingkungannya.
Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan bersama Penegak Hukum lainnya terus mengungkap dan menangkap para pengedar maupun bandar narkoba. Hasil penengakan hukum tersebut, setiap hari bisa kita baca baik di media cetak, online maupun elektronik. Namun kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba seperti tak pernah berhenti.
Permasalah narkoba saat ini sudah sangat kompleks, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Tingginya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dipicu oleh banyak hal dan sebab. Dan salah satu penyebabnya, dipengaruhi oleh pola hidup orang zaman sekarang yang individualis, pikir diri sendiri, cuek tetangga, dan jarang peduli dengan lingkungannya.
Berbeda dengan orang zaman dulu. Dimana, nilai-nilai kearifan lokal, budaya dan adat-istiadat selalu terpelihara sehingga menjadi perekat hidup dalam bermasyarakat dan menjadi media kontrol sosial yang tinggi pada lingkungannya.
Hal-hal yang baik pada zaman dulu, seharusnya kita jaga dan pelihara, agar generasi kita tidak mudah tergusur oleh gaya hidup zaman "salah kaprah". Memang, perkembangan teknologi dan informasi tidak dapat dibendung, bukan berarti kita harus ikut-ikutan dengan “tren” manusia modern, apalagi sampai merusak diri dengan narkoba.
Berdasarkan data dari berbagai kasus narkoba yang terungkap, yang tertangkap bukan hanya orang-orang dewasa saja. Anak-anak kecil pun mulai ada yang terlibat menyalahgunakan narkoba. Untuk menyelamatkan generasi bangsa, orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik si anak, agar mereka tidak terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut.
Fakta menyatakan; “satu orang yang mengkonsumsi narkoba yang menderita satu keluarga”.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar si anak terhindar dari narkoba. Berikut cara menjauhkan anak dari narkoba:
1. Membangun Ikatan Emosional dengan Anak-anak.
Membangun ikatan emosional dengan anak-anak sangat penting, terutama dengan anak yang memiliki masalah mental atau mengalami kesulitan mengelola emosi.
Para ahli di Phoenix House Foundation mengatakan agar orangtua segera berbicara dengan anaknya sebelum mereka berkesempatan menggunakan obat-obatan terlarang. Upaya ini bisa kita lakukan sebelum si anak memasuki SMA (Sekolah Menengah Atas). Selain itu, lakukan pendidikan dini kepada anak tentang bahaya Narkoba. Sehingga si anak tahu, paham dan mengerti ketika ia di iming-iming barang haram tersebut.
3. Tetapkan Batas yang Jelas.
Sebuah survei nasional terkait penggunaan obat dan kesehatan tahun 2010 di Amerika, menunjukkan sebanyak 89,6 persen remaja usia 12-17 tahun melaporkan bahwa orangtua mereka menolak keras penggunaan ganja, meski hanya mencoba sekali atau dua kali. Hal itu juga bisa kita terapkan pada si anak. Selain memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba, kita juga harus memberikan aturan yang jelas pada anak.
4. Memberikan Contoh Kasus yang Nyata.
5. Menghadapi Masalah dengan Cepat.
Jika si anak ketahuan menggunakan obat terlarang atau bahkan masih dalam batas mencurigai, maka alangkah baiknya agar orangtua segera mengambil tindakan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mencoba narkoba pada usia muda, memasuki masa dewasanya berpotensi menjadi seorang pecandu, dan berpeluang menjadi bandar dan pengedar.
1. Membangun Ikatan Emosional dengan Anak-anak.
Membangun ikatan emosional dengan anak-anak sangat penting, terutama dengan anak yang memiliki masalah mental atau mengalami kesulitan mengelola emosi.
Sering sekali, anak yang emosinya terlalu tinggi memiliki risiko lebih tinggi terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan minuman beralkohol. Untuk itu, sebagai orangtua perlu membangun dukungan emosional dari keluarga sejak dini.
Misalnya, dengan mengajak anak-anak mengobrol, mengajak anak-anak pergi berlibur bersama setiap akhir pekan, dan melakukan kegiatan positif lainnya bersama si anak.
Para ahli dari Colombia University menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki ikatan emosional yang baik dengan orang tuanya, memiliki kesempatan makan malam bersama keluarga cenderung tidak terjerumus pada penggunaan obat-obatan terlarang atau minuman keras.
2. Bicarakan Bahaya Narkoba.
2. Bicarakan Bahaya Narkoba.
Para ahli di Phoenix House Foundation mengatakan agar orangtua segera berbicara dengan anaknya sebelum mereka berkesempatan menggunakan obat-obatan terlarang. Upaya ini bisa kita lakukan sebelum si anak memasuki SMA (Sekolah Menengah Atas). Selain itu, lakukan pendidikan dini kepada anak tentang bahaya Narkoba. Sehingga si anak tahu, paham dan mengerti ketika ia di iming-iming barang haram tersebut.
3. Tetapkan Batas yang Jelas.
Sebuah survei nasional terkait penggunaan obat dan kesehatan tahun 2010 di Amerika, menunjukkan sebanyak 89,6 persen remaja usia 12-17 tahun melaporkan bahwa orangtua mereka menolak keras penggunaan ganja, meski hanya mencoba sekali atau dua kali. Hal itu juga bisa kita terapkan pada si anak. Selain memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba, kita juga harus memberikan aturan yang jelas pada anak.
4. Memberikan Contoh Kasus yang Nyata.
Selain memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba, Anda juga jangan malu untuk memberikan contoh terkait masalah narkoba. Anda bisa mengobrol dengan si anak mengenai tetangga atau orang lai yang pernah menggunakan narkoba. Ceritakan kepadanya mengenai dampak yang didapat si pengguna narkoba. Dengan begitu, si anak akan lebih mudah memahami dan mengerti bahaya narkoba.
5. Menghadapi Masalah dengan Cepat.
Jika si anak ketahuan menggunakan obat terlarang atau bahkan masih dalam batas mencurigai, maka alangkah baiknya agar orangtua segera mengambil tindakan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mencoba narkoba pada usia muda, memasuki masa dewasanya berpotensi menjadi seorang pecandu, dan berpeluang menjadi bandar dan pengedar.
Untuk itu, sebagai orangtua harus segera mengambil tindakan untuk membantu si anak, jika ada tanda-tanda yang mencurigakan. Lakukan dengan komunikasi yang baik, jangan kedepankan emosi kepadanya. Orangtua harus berbicara baik-baik dan memberikan motivasi agar si anak bisa berubah. Itulah beberapa cara menghindari anak dari narkoba.
Selain dengan cara-cara diatas, setiap orangtua sedini mungkin selalu mengawasi si anak, seperti pergaulannya agar mereka tidak terjerumus kedalam narkoba. Anak yang bebas dari penyalahgunaan narkoba, masa depannya akan lebih cerah.
Anak adalah asset agama, keluarga, bangsa dan negara di masa depan. Suatu saat mereka akan tumbuh menjadi pemuda-pemuda terbaik. Maka, pemuda seringkali di elukan sebagai harapan bangsa.
Pemuda juga ditamsilkan bagaikan matahari di pukul 12 siang yang sinarnya nampak terang. Bahkan kemerdekaan Indonesia pun tak lepas dari peran kaum pemuda. Pemuda yang hebat pasti akan mampu mengubah bangsanya menjadi bangsa yang mandiri, lebih hebat dan sejahtera.
Hidup Sehat Tanpa Narkoba, Narkoba bukan barang konsumsi Manusia.!
Sumadi arsyah/dbs
EmoticonEmoticon