August 01, 2016

Wanita Jadi Primadona Dalam Peredaran Gelap Narkotika

Dalam mata rantai peredaran gelap narkotika, kurir memegang peranan yang cukup penting dalam menyelundupkan atau mengedarkan narkotika. Karena peran kurir yang dianggap penting, maka sindikat narkotika (terutama sindikat internasional) mencari kurir dengan tujuan mengelabui petugas atau memanipulasi agar narkotika dapat diselundupkan atau diedarkan di suatu negara. Perempuan adalah sasaran empuk sindikat untuk menyelundupkan dan mengedarkan narkoba.

Di Indonesia, keterlibatan perempuan dalam peredaran gelap narkotika sudah sering diungkap oleh BNN maupun Polri. Namun ironisnya peran perempuan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan BNN pada tahun 2015, terdapat 35 perempuan yang menjadi kurir narkotika.

Para sindikat narkoba memanfaatkan wanita untuk memperluas pemasaran dalam bisnis haram ini. Perempuan relatif tidak mudah dicurigai polisi, cenderung patuh, dan mudah dikendalikan. Karena itu sindikat pengedar narkoba internasional merekrut wanita sebanyak mungkin dan menjanjikan upah yang besar untuk dijadikan kurir narkoba sekaligus untuk menghilangkan jejak para sindikat narkoba tersebut agar tidak dilacak oleh petugas keamanan.

Adapaun modus operandi yang sering pakai sindikat adalah menjebak para wanita dengan mengajak liburan atau berbelanja diluar negeri seperti Singapura, Malaysia, Autralia dan lain-lain. Disana mereka (perempuan red) akan dimanjakan dengan fasilitas yang memadai dan materi yang berkecukupan. Secara kasat mata tidak ada kecurigaan bahwa ia akan masuk dalam jaringan sindikat narkotika.

Setelah selesai masa liburan, si wanita akan pulang ke Indonesia dan dititipi barang (biasanya berupa tas). Sindikat dengan penuh keyakinan menyatakan barang yang dititipi adalah barang biasa berupa produk elektronik atau spare part mobil. Karena merasa berutang budi, si wanita tidak punya banyak pilihan untuk menolak permintaan sindikat. Tanpa mengetahui isi dari barang yang dititipkan si wanita bersedia membawa barang tersebut ke Indonesia. Dalam kondisi ini si wanita telah menjadi korban dari sindikat pengedaran narkotika tanpa diketahui si wanita itu sendiri.

Ada pula perempuan Indonesia yang secara sadar ikut terlibat dalam jaringan narkotika internasional. Biasanya wanita tersebut sudah mengalami ketergantungan secara ekonomi sehingga bersedia menjadi kaki-tangan sindikat narkotika internasional. Dengan berbagai macam modus para wanita bersedia menyelundupkan narkotika ke Indonesia. Berikut cara-cara yang sering dilakukan wanita yang secara sadar menyelundupkan narkotika ke Indonesia:

Narkotika di masukan ke dalam alat kelamin (vagina)

Publik barangkali masih ingat tentang penyelundupah sabu yang terjadi dibandara Internasional Soekarno Hatta yang melibatkan tersangka wanita berinisial NRU. Wanita asal Malaysia ini ditangkap petugas bea dan cukai dan Polda Metro Jaya karena menyelundupkan sabu seberat 400 gram ke dalam alat kelaminnya (vagina).

Selain itu ada juga wanita bernama Sumina yang berhasil menyelundupkan sabu ke dalam Lapas Cipinang pada 8/2/2010. Wanita asal bekasi itu mengaku menyelundupkan narkoba untuk seorang napi bernama Robi yang merupakan warga binaan LP Cipinang.

Kasus lain adalah penyelundupan sabu kedalam lapas yang dilakukan oleh tersangka wanita bernama Yani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Bandung, Jawa Barat pada (7/1/2015) lalu. Perempuan cantik yang masih sangat belia ini rela mengemas sejumlah narkoba jenis sabu yang dimasukkan kedalam sarung kondom ukuran besar, lalu kondom berisi serbuk sabu itu dimasukan kedalam alat kelaminnya, demi kesenangan sang kekasih yang akan rutin ia besuk didalam penjara.

Narkotika Ditelan (swallow)

Pada Rabu 29 Juli 2015 Petugas Bea dan Cukai Bandar Udara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan heroin dan sabu yang dilakukan kurir wanita asal Tanzania dengan cara ditelan. Kurir berinisial MA, 32 tahun, itu menelan puluhan paket heroin dan sabu berbentuk kapsul untuk diselundupkan dari negaranya ke Indonesia. Dari hasil pemeriksaan di ketahui MA membawa 23 kapsul berisi heroin seberat 414 gram dan 9 kapsul berisi sabu seberat 126 gram.

Selasa 04/06/2015, Okeke Austin Chukuwuma (25) warga negara Nigeria harus meregang nyawa karena menyayat perutnya sendiri untuk mengeluarkan 32 kapsul berisi sabu yang bersarang dalam perutnya. Kejadian naas itu terjadi di Hotel Ibis, Tangerang.

Narkoba di tempel pada tubuh (Body Packing)


Seorang wanita asal Malaysia dibekuk aparat Singapura karena menyelundupkan narkoba. Narkoba bermacam jenis disembunyikan di pakaian dalamnya. Seperti dilansir Asia One, Kamis (4/4/2013), wanita berusia 39 tahun yang tidak disebutkan namanya ini, kepergok aparat setempat saat tiba di pemeriksaan perbatasan Woodlands pada 3 April, kemarin. Petugas pemeriksa mencurigai pakaian dalam yang dikenakan si wanita ini.

Setelah diperiksa lebih lanjut oleh petugas khusus pemeriksa perempuan, ditemukan bahwa wanita ini mengenakan pakaian dalam rangkap dua. Ditemukan tiga bundel bungkusan, yang masing-masing dibungkus dengan selotip warna hitam dan ditempelkan ke tubuh wanita ini. Ketika dibuka, terungkaplah bahwa bundel-bundel tersebut berisi narkoba. Rinciannya, ditemukan 950 gram heroin, 34 gram methamphetamine jenis 'Ice' dan 5 tablet 500 Erimin. Ditaksir obat-obatan terlarang tersebut bernilai lebih dari 109 ribu dolar Singapura.

Dalam kasus yang seorang wanita bernama Heny Amalia penumpang pesawat Lion Air JT 618 tujuan Pangkal Pinang ditangkap Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa sore (20/10/2015) karena mencoba menyelundupkan sabu.

Narkoba Dibungkus Kerudung atau jilbab

Yang mutakhir adalah penyelundupan narkoba melalui kerudung atau jilbab. Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap modus baru penyelundupan narkoba di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur..

Keempat kurir Narkoba tersebut merupakan penumpang pesawat dari Bandara Kualanamu, Medan dengan tujuan Bandara Juanda, Surabaya. Setibanya di Bandara Juanda pada pukul 11.20 WIB, keempatnya diamankan petugas setelah dilakukan penggeledahan.

Dalam penggeledahan tersebut petugas menemukan barang bukti narkotika golongan I jenis sabu kristal yang disembunyikan di balik jilbab dan di bagian bawah celana dalam dari masing-masing tersangka. Total barang bukti sebanyak 2 kg sabu yang berasal dari Aceh dalam penangkapan ini merupakan pesanan pembeli di Bangkalan Madura, Jawa Timur. Selanjutnya keempat tersangka dan barang bukti dibawa ke Jakarta untuk proses penyidikan lebih lanjut.


Oleh: Oscar Umbu Siwa | Indonesia Bergegas

#IndonesiaDaruratNarkoba #stopnarkoba

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon