September 12, 2018

7 Jenis Narkotika Baru dengan Efek Mematikan

Jenis narkotika yang beredar di Indonesia, bukan saja ganja, flakka, putaw atau sabu-sabu. Ada banyak jenis narkotika lainnya. Peredaran narkotika semakin meresahkan. 

Siapun kita dan Anda semua harus waspadai, jangan sampai anak kita, keluarga kita dan masyarakat dilingkungan kita menjadi korban. Oleh karena itu, mengenali jenis-jenis narkoba itu penting. Agar Anda dapat mencegah dan ikut memberantasnya.

7 Jenis-jenis Narkotika Baru dengan Efek Mematikan

Berikut 7 jenis-jenis narkoba baru dengan efek mematikan:


1. Tembakau Gorila/ Super Cap Gorilla

Inilah jenis narkoba terbaru dengan efek mematikan yang baru-baru ditemukan oleh Mabes Polri pada Oktober Kemarin. Berjenis Synthetic Cannabinoid ( kandungan zat AB-CHMINACA) dengan memiliki efek toxic, halusinogen dan cannabinoid. Seorang yang menghisap tembakau gorilla ini akan merasakan halusinasi seperti tertimpa seekor Gorilla. Membuat otak lemot, tidak nafsu makan, lemas dan sukanya tidur. Dalam pemakaian beberapa kali akan membuat ketergantungan/sakaw bagi sang penggunanya.

Salah satu Efek Tembakau Gorilla. Yaitu, pemakai akan mengalami kerusakan ginjal dan paru-paru yang parah. Bahkan efek gorilla melebihi ganja.

2. Narkotika CC4

Sebagai Narkotika Kelas satu, CC4 memiliki efek lebih tinggi hingga 10 kali lipat dibandingkan Inex atau Pil Ekstasi. Seperti halnya ekstasi sebagai zat amphetamine yang dapat memberikan rangsangan kuat kepada sang pengguna hingga akan mengalami gairah tinggi, halusinasi, semangat dan mendorong tubuh seorang penggunanya melakukan aktifitas yang melampaui batas kekuatan maksimum tubuhnya sendiri. 


Maka tak heran bila seorang pecandu ekstasi sering mati konyol gara-gara over dosis. Dapat anda bayangkan bukan bagaimana jika dibandingkan dengan Narkotika CC4 yang jelas-jelas memiliki efek 10 kali dari ekstasi.

3. Zolpidem, Sleep Walking Pill

Pada dasarnya obat zolpidem memang dibuat sebagai pengganti obat tidur Valium, namun sayangnya orang-orang salah menggunakan hingga mengkonsumsinya secara berlebihan. Dan bisa dipastikan orang tersebut akan mengalami halusinasi sampai menyebabkan munculnya tindakan gila ketika ia tidur seperti agresif, mudah marah, tidur sambil berjalan dan menyiksa diri sendiri.

Untuk itu aturan penggunaan obat ini sangat ketat, Dokter akan melarang pasiennya meminum obat Zolpidem saat sedang mengendarai mobil ataupun motornya, termasuk melakukan aktivitas berat.

4. Scopolamine

Negara Kolombia menjadi pengguna narkoba jenis Scopolamine yang paling banyak. Obat ini tidak digunakan untuk diri sendiri, tetapi digunakan untuk berbuat kejahatan kepada orang lain. Scopolamine akan membuat seseorang seperti terhipnotis, mereka secara tidak langsung akan menuruti segala perintah orang yang berbicara.

5. Rimonabant

Rimonabant pada awalnya digunakan sebagai obat peningkat sperma, penetralisir ganja, dan bahkan sangat berguna dalam dunia medis. Akan tetapi obat tersebut kini telah ditarik dari pasaran, sebab konsumsi Rinomabant terlalu banyak menyebabkan 90 % orang mengalami depresi dan bunuh diri.

6. Jamur Tahi Sapi/ Magic Mushroom

Magic Mushroom (psilocybin mushroom) yang lebih dikenal di Indonesia dengan istilah Jamur Tahi sapi atau Jamur Kotoran Kerbau. Penggunaan ini pertama kali booming di Pulau Bali dan Jawa, namun sejak Januari 2015 kemarin pemerintah melarang tegas peredaran Tahi Sapi dan telah memberlakukan Undang-undang Narkotika Tahun 2009 sebagai Narkotika Golongan I.

Sebab sepeti halnya Ganja, Jamur Tahi Sapi juga mengandung zat aktif psilosina yang dapat membuat penggunanya mengalami fly, merasakan tingkat halusinasi tinggi sampai keadaan tidak bisa menontrol/menguasai diri (tidak dapat mengenali orang lain). Adapun zat beracun yang terkandung dalam tahi sapi dapat menyebabkan kerusakan parah pada sel-sel ataupun gelombak otak penggunanya.

7. Krokodil (desomorphine)

Narkoba jenis terbaru terakhir adalah Krokodil atau sering disebut Desomorphine. Obat satu ini sangatlah murah sekali dan memiliki efek yang sama dengan heroin, namun bila dikonsumsi secara berlebihan Narkoba Krokodil dapat menyebabkan keracunan darah, kerusakan arteri sampai mengalami pembusukan pada bagian daging dan tulang.

Efek pertama kali yang mudah terlihat adalah kulit si pecandu krokodil akan berubah warna menjadi kehijauan dan bersisik. Ini disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah dan system jaringan saraf pada tubuh. Bahkan dalam kasus menyeramkan yang paling sering ditemukan. Si penderita akan mengalami pembusukan pada bagian daging dan tulang sampai daging tersebut copot seperti meleleh.

Demikian 7 jenis narkotika berbahaya yang harus diwaspadai. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Pesannya, harus jaga diri dan keluarga Anda agar terhindar dari tujuh narkotika berbahaya tersebut. 

Artikel Terkait

Anak petani yang lahir di sebuah desa terpencil.


EmoticonEmoticon